Info.SS. -Dalam dialog publik atas kerja sama DPD KNPI Provinsi Sulawesi Tengah dan Badan Eksekutif Fakultas Hukum Mahasiswa Universitas Tadulako (BEMFA UNTAD).
Diskusi yang bertemakan “Peran Pemuda Dalam Mendorong Hilirisasi energi dan Inovasi yang Berkelanjutan” ini diisi berbagai narasumber.
Ketua Umum DPP KNPI Putri Khairunnisa mendorong pemerintah untuk meningkatkan penggunaan sektor ekonomi hijau sebagai sumber daya yang diandalkan.
Narasaumber lainnya adalah yang dipandu Ketua Panitia Moh Ray Utomo dan pembawa acara Fatia Suci Oktaviani adalah anggota Komisi III DPRD Provinsi Sulteng Shauqi H Maskati dan akademisi Fakultas Hukum UNTAD Drs. Aminudin Kasim, SH., M.hum.
"Indonesia sangat kaya terhadap sumber daya alam termasuk energi baru terbarukan," kata Ketua Putri Khairunnisa saat berbicara saat Dialog Publik di Fakultas Hukum Universitas Tadulako (UNTAD), Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (30/82023).
Menurut dia, demi meraih kemajuan Indonesia ke depan seperti harapan Presiden Jokowi, pemerintah harus melakukan kebijakan hilirisasi berkelanjutan.
Selain itu, pemerintah juga harus mampu melakukan transfer teknologi pada semua sektor komoditas mineral mampun nonmineral serta menggunakan energi baru terbarukan.
“Jika hilirisasi sumber daya alam direalisasikan secara masif dengan tata kelola yang baik dan transparan serta berkeadilan, maka saya dapat pastikan negara mendapatkan peningkatan pendapatan negara yang besar," tegas Khairunnisa.
Oleh karena itu, Khairunnisa meminta pemuda berperan terus mendorong dan berinovasi menyukseskan hilirisasi di semua sektor.
Khairunnisa mengatakan pemuda harus melakukan transisi budaya dari apatis menjadi aktif dalam ikut menyumbangkan ide dan gagasan kepada pemerintah.
Pemuda harus mendorong kemajuan sumber daya manusia dan para pemangku pemangku harus mendukung agar dapat melakukan akselerasi teknologi nasional guna menunjang hilirisasi pada setiap sektor.
Dia juga mengingatkan untuk segera memanfaatkan sumber energi baru dan terbarukan.
Sebab, selain meminimalisasi dampak lingkungan, pemanasan global atau iklim ekstrem. Namun, juga progam hilirisasi dapat berdampak pada naiknya nilai tambah pada komuditi.
“Kolaborasi antara perguruan tinggi, lembaga-lembaga swasta, pemerintah dan organisasi kepemudaaan mesti dijalin terus dalam berkelanjutan hilirisasi,” kata Khairunnisadi.